“memang sudah sunatullahnya, hanya orang-orang yang punya niat lurus yang akan bertahan di jalan ini”
Mungkin saat ini ia yang terpelanting, namun siapa menjamin kita akan tegak di jalan ini selamanya? sadarkah bahwa hal-hal sederhana semacam ini yang menjadikan imej kita tak seperti yang diharapkan. pun tak perlu sampai kau berkata, “Udahlah, nggak usah dengerin apa kata orang, kita kan nggak mungkin memaksa mereka merubah persepsi mereka ke kita.” Memang ukhti, tdak mudah merubah persepsi orang lain terhadap kita tetapi kita lah yang perlahan merubah kebiasaan, sesuatu yang kadang luput dari pandangan kita. ana yakin ukhti, ini merupakan suatu perkara yang mudah untuk dirubah.
Sabda Rasulullah, “Katakanlah kebenaran meskipun pahit”
“Siapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam…”
(HR Bukhari Muslim)
Jalan da’wah ini memang akan Allah bersihkan dari orang-orang yang
punya niat selain daripadaNya. Namun, sisi manusiaku berkata, “punyakah
kita alasan untuk menahan hati mereka jika sampai mereka terluka?” kita
ini orang-orang terasing ukhti. Orang-orang yang memilih pengorbanan
sebagai jalan hidup. Jangan sampai kita turut mengasingkan
saudara-saudari kita hanya karena mereka tak “serupa” dengan kita atau
pun dengan mudahnya menilai mereka padahal taaruf kita pun belum
sempurna dengannya.
“Wahai orang-orang yang
beriman janganlah satu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain (karena)
boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang
memperolok-olokkan) .”
(QS Hujuraat : 11)
Afwan jiddan ukhti, ana tahu ini pun bukan cara yang bijak untuk
mengungkapkannya. Hanya saja fenomena ini tak hanya terjadi sekali dua
dan tak hanya di satu dua tempat. terkadang mata kita tertutup
akan kepedulian terhadap saudari-saudari kita ketika sedang
lelah-lelahnya berjuang sehingga sulit bagi kita untuk mengedepankan
husnuzhon.Semoga ilustrasi tersebut dapat dijadikan hikmah
Semoga Allah Mengampuni kita serta Melembutkan dan Menguatkan hati kita kepada saudara/i kita seaqidah hingga kita mampu mencari 1001 alasan untuk berhusnuzhon kepadanya kita sembari membantunya berdiri dengan ahsan di kala ia terjatuh.
Wallahu a’lam bish showab.
Kebenaran dan kebaikan berasal dari Allah pun kembali kepadaNya
“Serulah (manusia) kepada
jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS An Nahl : 125)
(QS An Nahl : 125)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar