Sabtu, 20 Oktober 2012

Kebersamaan RECLAME (Religious Class Programes)

 RECLAME Putri ...
Putra.Nya kemana nih ..???

 Depan : Dea, Izza, Ulfi
Belakang : Fazha, Selvi, Nisrina, Wahyu
Pasukan RECLAME => (dari kiri ke kanan) Nelly, Wahyu, Fitri, Dea,Selvi, Nisrina,Nia, Shofia...

Minggu, 14 Oktober 2012

Kriteria MUSLIMAH SEJATI

Diposkan oleh Nisrina El-Kuffy pada 15 Oktober 2012 pukul 13:25

MUSLIMAH YANG CANTIK,
tidak dilihat dari bentuk tubuh yang mempesona, tetapi dari sejauh mana dia berhasil menutup tubuhnya.

MUSLIMAH YANG SANTUN,
tidak dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dari sejauh mana dia mempertahankan kehormatanya. . . . .
MUSLIMAH YANG BERANI,
tidak dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dijalan, tetapi, kekhawatiran akan dirinya yang membuat orang tergoda.

MUSLIMAH YANG CERDAS,
tidak dilihat dari keahliannya berbicara, tetapi dari bagaimana cara DIA berbicara.


Kamis, 04 Oktober 2012

Bab Faa'il

Pengertian Faail
Faa’il adalah isim yang dirafa’kan(berharkat Dhammah) yang disebutkan sebelum fi’ilnya.(kata kerja) .

Pembagian Faa'il
Dan faa’il itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
  • Faa’il isim dzhahir (yang Nama tampak)
  • Dan faa’il isim dhamir.(yang tidak Nama Tampak)
Faa'il Isim Dzahir
Adapun faa’il isim dzahir seperti contoh ucapanmu :
  • . قَامَ زَيْدٌ,(telah Berdiri)
  • وَيَقُومُ زَيْدٌ, (akan berdiri zaid)
  • وَقَامَ الزَّيْدَانِ,(Telah berdiri dua zaid)
  • وَيَقُومُ الزَّيْدَانِ,(sedang berdiri dua zaid)
  • وَقَامَ الزَّيْدُونَ,(Telah berdiri Banyak zaid)
  • وَيَقُومُ الزَّيْدُونَ,(sedang berdiri banyak zaid)
  • وَقَامَ اَلرِّجَالُ,((telah berdiri Beerapa laki-laki)
  • وَيَقُومُ اَلرِّجَالُ,(akan berdiri beberapa laki-laki)
  • وَقَامَتْ هِنْدٌ,( Telah berdiri siti hindun)
  • وَقَامَتْ اَلْهِنْدُ,(telah berdiri seorang hidun)
  • وَقَامَتْ الْهِنْدَانِ,(Yelah berdiri dua hindun)
  • وَتَقُومُ الْهِنْدَانِ,(sedang berdiri dua hindun)
  • وَقَامَتْ الْهِنْدَاتُ,(telah berdiri beberapa hindun)
  • وَتَقُومُ الْهِنْدَاتُ,(sedang berdiri beberapa hindun)
  • وَقَامَتْ اَلْهُنُودُ, (telah berdiri beberapa hindun)
  • وَتَقُومُ اَلْهُنُودُ,(sedang berdiri beberapa hindun)
  • وَقَامَ أَخُوكَ,(telah berdiri saudaramu)

Nahwu : Bab I'rab

 اَلْإِعْرَابُ هُوَ تغيير أَوَاخِرِ اَلْكَلِمِ لِاخْتِلَافِ اَلْعَوَامِلِ اَلدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا أَوْ تَقْدِيرًا 

Yang dimaksud dengan I’rab adalah (taghyir)atau perubahan pada akhir setiap kalimat disebabkan perbedaan amil-amil yang masuk kepadanya baik secara lafadz ataupun perkiraan (taqdir).

Pembagian I'rab

Adapun pembagian i’rab ada empat Bagian yaitu :
  • Rafa (berharkat Dhammah)
  • Nashab (berharkat Fathah)
  • khofadh jar (berharkat Kasrah)
  • Dan jazm. (berharkat Sukuun)

Minggu, 30 September 2012

Cerita FRUSTASI anak Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK)

Diposkan oleh Nisrina Nur Fauzia pada 1 Oktober 2012 pukul 13:27

-->
                “Brraak ..!!” Naza membanting buku Matematikanya ketika keluar dari ruangan. Aku pun sontak terkejut mendengar suara itu. “Naza … Jangan frustasi gitu dong..” kataku. “Bagaimana tidak frustasi, Nisrina… Matematika benar-benar mematikan. Jam nya pun hanya segitu..” “Udahlah Naza.. tidak perlu disesali… Toh, ini juga baru UTS kan?? Belum UAS..” jelas Rozaq. “Ssiipp.. Mungkin ini pelajaran untuk kita agar senantiasa rajin belajar ..” sambung Alif. “Iya, mungkin. Dulu, Ustadz Shobah kan pernah berkata, kita ini belajar untuk ujian bukan ujian untuk pembelajaran. Padahal kita memang harus diberi ujian dulu agar kita belajar akan pengalaman-pengalaman yang telah ada..” tambahku.
                Naza seakan tak percaya ketika ia benar-benar tidak bias mengerjakan matematika tadi. Dan bukan hanya Naza yang merasa begitu. Aku, Alif, Rozaq dan teman yang lain juga merasakan hal yang sama. Berbeda dengan Endah. Dia mempunyai pendapat yang berbeda. “Matematikan tidak sulit atau bagaimana. Hanya saja waktunya yang kurang mencukupi. Lalu, konsentrasi kita buyar ketika ada seseorang yang memanggil kita untuk minta contekan.” Jelas Endah. Benar, apa yang dikatakan Endah benar. Hanya waktu dan konsentrasi kita masing-masing.. Namun, tak ada salahnya juga kita mengungkit-ungkit pengawas yang Killer.. Alhamdulillah nya, di ruangan XI Program Keagamaan MAN 2 Kudus ini tidak ada pengawas yang killer. So, kita bersyukur deh jadi anak XI Program Keagamaan. ^_^”

Sabtu, 29 September 2012

Lirik Qoshidah Muhammadiah

Diposkan oleh Nisrina Nur Fauzia pada 29 September 2012 pukul 19:53


مَحمّد اشرف الأعراب والعجم
محمد خير من يمشى على قدم
محمد باسط المعروف جامعه
محمد صاحب الإحسان والكرم
محمد تاج رسل الله قاطبة
محمد صادق الأقوال والكلم

Lirik Ya Waridal Unsi

Diposkan oleh Nisrina Nur Fauzia pada 29 September 2012 pukul 1 
يَا وَاردَ الانس ِوالافراح ِفِى السَّحَر ِ       ازَحْتَ مـَا بِفـُؤادِيْ مِنْ لظَى ْالكـَدَرِ
 Wahai ( nabi ) yang datang membawa kesenangan dan kabar gembira di waktu saur, Engkaulah yang mengikikis kegelapan hatiku.

 نَاشدْتـُكَ الله َهَل جُزْتَ العَقِيق وَهَلْ        مَرَرْتَ باِلارْض ذَاتِ المَاءِوَالشَّجَرِ
 Ku dendangkan lagu karma Allah, apakah engkau lewat Aqiq, ataukah lewat bumi yang penuh air dan pepohonan.

 ارْضٍ بهَا سُحُبُ الاِفْضَال ِمُمْطِرَةٌ         مُخْضَرّةِ التُّرْبِ باِلاعْشَابِ وَالزَّهَرِ 
 Bumi yang dihujani mendung anugrah, tanah hijau subur penuh rerumputan, dan bunga-bungaan.

 بهَا ْالمَــــسَرَّةُ وَالافـْــرَاحُ دَائِمَة ٌ              يَا فوْزَ سُكانِهَا باِلفـَــــوْز وَالظفَر
 Disana ada tempat yang selalu menjadi taman hiburan,
  aduhai sangat beruntung penghuninya, mendapatkan kebaikan dan kesuksesan.

 انِّي لأذ كرُهَا يَوْمــًــا وَبِي حَزَنٌ           فيَرْحَلُ الحُزْنُ مِنْ قلْبِيْ مَعَ الضَّجَر       
 Aku selalu mengenangnya setiap hari kala ada kesusahan,
  maka sirnalah kesusahanku dan kegelisahan hatiku.

Lirik Ajmala Dzikro

oleh Nisrina Nur Fauzia pada 29 September pukul 19:14

اجمل ذكرى
اَجْمَلَ ذِكْرَى هَادِى عَلَيْنَا          نِلْنَا فِيْهَا كُلْ اَمَا نِيْنَا
ذِكْرَى مِيْلادِ الْهَادِى اَحْمَد         طهَ رَسُوْلُ اللهِ نَبِينَا

Puisi~Ketika Akhwat Jatuh Cinta

oleh Nisrina Nur Fauzia pada 29 September 2012 pukul 18:34

Untuk "Syahsun" yang ada di sana

Al-Akh ...
ketika aku merasa ada rasa yang berbeda ...
ya, terhadapmu ..
sejujurnya aku sedih memiliki perasaan ini ..
perasaan yang seharusnya tak ada ..

Al-Akh ...
aku sedih ketika harus merindukanmu ..
aku merasa hina di hadapan sang Ilahi ..
aku sedih, Akhi ..
Cinta ku telah ternodai karena mencintaimu ...

Kamis, 26 Juli 2012

Kala Ramadhan Mengubah Berita Menjadi Cerita ~ Cerita Pendek

oleh Nisrina Nur Fauzia pada 26 Juli 2012 pukul 21:23 ·

                Senja hampir tenggelam dan langit perlahan mulai berubah warna seperti arang. Gelap. Pekat. Tanah di pekarangan rumah kontrakanku masih basah habis diguyur hujan. Sisa air menggenang di atas permukaan tanah. Jejak hujan masih meninggalkan dingin di kaca jendela. Di kontrakan kini aku sendiri, karena hanya ada 3 orang. Temanku pergi bersama kekasihnya malam ini, malam Minggu. Aku hanya termenung meratapi semua jerih payahku. Meski tak ku ucap secara langsung, tetapi serasa aku benar-benar mengeluh. “Sarah ..” suara Aida mengagetkanku. “Aida .. kamu masih di rumah?” tanyaku. “Iya, kamu kan tau sendiri, aku nggak mau pacaran. So, aku Cuma jaga kontrakan dari tadi.” Jelasnya. Punya pacar atau tidak, akankah hidupku akan seperti ini terus..?? “Sarah ... kenapa sedih gitu sih..??!” Aida membuyarkan lamunanku. “Cerpenku tak diterima lagi. Aku harus berusaha bagaimana lagi..? Sudah hampir 3 bulan, Da..” “Sabar, Sarah .. Semua pasti ada jalan. Lagian, ini mau masuk bulan puasa kan.? Jadikan ini sebagai momen terpenting.” Kata Aida seraya meninggalkanku. Sejujurnya aku tak mengerti apa yang di ucapkannya. “Sebagai momen terpenting?” tanyaku dalam hati.

###

Minggu, 15 Juli 2012

Cerita Motivasi : Karena Semangkuk Bakso

oleh Nisrina Nur Fauzia pada 15 Juli 2012 pukul 16:56

Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel.
"Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan," gerutunya dalam hati. "Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!"

Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.

Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.

"Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam," sapa si tukang bakso.

Senin, 09 Juli 2012

Cerita Motivasi : Karena Kamulah Tulang Rusukku yang Hilang


oleh Nisrina Nur Fauzia pada 10 Juli 2012 pukul 11:54 ·
Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati."
Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak,

Ketika Kebaikan berakhir Penyesalan.. Andaikata aku bisa memberi lebih


di poskan oleh Nisrina Nur Fauzia pada 18 April 2012 pukul 14:29 ·

            Seprti yang telah biasa di lakukan ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia, maka Rasulullah SAW mengantarkan jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya di sempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakkal menerima musibah itu.
            Kemudian Rasulullah SAW bertanya, “ Adakah almarhum mengucapkan wasiat sebelum sebelum wafatnya? ”  Istri almarhum itu kemudian menjawab, “ Saya mendengar dia mengatakan sesuatu di antara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal ”. “ Apa yang di katakannya? ” tanya Rasulullah SAW. “ Saya tidak tahu ya tanya Rasulullah SAW, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah rintihan pedih karena dahsyatnya sakaratulmaut. Cuma ucapannya sulit di pahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong. ” “ Bagaimana bunyinya?” desak Rasulullah SAW. Istri yang setia itu menjawab, “ Suami saya mengatakan “Andai kata lebih jauh lagi.... andaikata yang masih baru.... andaikata semuanya.....” hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung di buatnya. Apakah perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar, ataukah pesan-pesan ang tidak selesai?”  Rasulullah SAW tersenyum “ Sungguh yang di ucapkan suamimu itu tidak keliru ”.
            Kisahnya begini, pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan sholat jum’at. Di tengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata “Andaikata lebih jauh lagi”. Maksudnya,  andaikata jalan ke masjid itu lebih juh lagi, pasti pahalanya lebih esar pula. “Ucapan lainnya ya Rasulullah SAW?”  tanya sang istri mulai tertarik.
            Nabi menjawab, “ Adapun ucapannya yang kedua di katakannya tatkala ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedang cuaca dinginsekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, lalu di kenakannya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, di berikannya kepada lelaki tersebut. Dan iapun mengenakan mantel  yang baru di belinya tersebut. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya  itu sehingga iapun menyesal dan berkata, “ Andaikata yang masih baru kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi ”. Itulah yang di katakan suamimu selengkapnya. Kemudian ucapannya yang ketiga, apa maksudnya Ya Rasulullah SAW?” tanya sang istri dengan rasa ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan, “ Ingatlah ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta untuk di sediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah di campur daging. Namun, tatkala hendak di makannya, tiba-tiba datang seorang janda bersama yatimnya mengetuk pintu dan meminta makanan.
            Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah di berikan kepada janda dan anak yatim itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata, “ Kalau aku tahu begini hasilnya, janda dan anak yatim itu tidak hanya kuberi separuh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda”.
            Subhanallah penggalan kisah diatas menceritakan betapa sahabat Rasulullah SAW begitu menyesalnya walaupun berbuat kebajikan (bersedekah). Menyesal karena tidak memaksimalkan semuanya... Menyesal karena tatkala di perlihatkan balasan yang luar biasa dari sedekah yang di lakukannya...
            Saudaraku, bagaimanakah dengan kita?? Sudahkah memaksimalkanamal kita? Sudahkah ibadah kita berkualitas?. Saudaraku, kita masih bisa bernafas, masih bisa membaca cerita ini, berarti kita masih hidup...masih ada kesempatan... Mari manfaatkan kesempatan ini, karena tak akan ada kesempatan kedua ketika kita sudah menemui ajal kita...

#Naskah Majalah El-Aman edisi 9

60 Kriteria Laki-laki Ideal dalam Islam

oleh Nisrina Nur Fauzia  pada 8 Juli 2012 pukul 11:12 ·

Rasulullah saw bersabda :“Dan perumpamaan mukmin itu seperti lebah, ia hinggap di tempat yang baik, memakan yang baik, tetapi tidak merusaknya”. (HR. Thabrani)

Yang dimaksud Orang mukmin (orang beriman) yang seperti lebah itu adalah orang mukmin baik laki-laki maupun perempuan.

60 Kriteria Laki-laki Idaman (Ideal) menurut Islam adalah laki lakimukmin (beriman) yang …:

1) Islam menjadi pedoman hidupnya yang utama (QS.6:153);2) Ikhlas menjadi dasar hidupnya (QS.2:207);3) Taqwa menjadi bekal hidupnya (QS.2:197);4) Taat menjadi karakteristik khasnya (QS.3.132);5) Shalat dan sabar merupakan kekuatannya (QS.8:56;32:24);6) Tsabat (teguh) merupakan sikap hidupnya (QS.8:45);7) Ukhuwah Islamiyah menjadi pengikat hatinya (QS.49:10;43:67);8) Tidak mengenal sikap palsu, kamuflase, banyak tingkah dan takabur (QS.25:63);9) Ruang jiwanya dipenuhi oleh perhatian dan kepedulian yang besar dan penuh kesungguhan dalam mencapai hadaf (tujuan baik) mereka (QS.28:55);

10) Detik-detik malamnya amat berharga, diisi dengan ibadah Qiyamul Lail/Muraaqabatullah (QS.25:64 : 17:79. 76:26);

11) Senantiasa risau dan amat takut akan azab Neraka Jahanam (QS.25:65-66);12) Punya ukuran-ukuran yang jelas atas kebenaran dalam kehidupannya (QS.25:67.17:29);13) Tidak menyekutukan Allah, dan tidak menantang (menyalahi) perintah Allah (QS.25:68-71);14) Tidak menyia-nyiakan hak orang lain dan tidak menzalimi seorangpun (QS.25:72);15) Hatinya lurus dan hidup subur, dengan iman yang benar (QS.25:73);16) Senantiasa menginginkan kebaikan yang dilakukan menjamah dan berlanjut untuk setiap generasi (QS.25:74-76);

17) Senantiasa Jujur dalam perkataan dan perbuatan;18) Senantiasa menjaga tali silaturrahmi;19) Senantiasa menjaga amanah yang diberikan;20) Senantiasa menjaga hak tetangga;21) Senantiasa memberi kepada yang membutuhkan;22) Senantiasa membalas kebaikan orang lain;23) Senantiasa memuliakan tamu;24) Memiliki sifat malu;25) Senantiasa menepati janji;26) Tubuhnya sehat dan kuat (Qowiyyul jismi);27) Berakhlak baik/mulia kepada sesama makhluk Allah; (Matiinul khuluqi);28) Senantiasa Shalat tepat pada waktunya;29) Senantiasa memautkan hatinya ke masjid /Cinta Shalat berjamaah di Masjid;30) Senantiasa membaca dan mempelajari Al Qur’an dan mengamalkannya;31) Sederhana dalam urusan dunia dan paling cinta pada urusan akhirat;32) Paling suka melakukan amar ma’ruf nahi munkar;33) Paling berhati-hati dengan lidahnya (menjaga lidah);34) Senantiasa cinta pada keluarganya;35) Paling lambat marahnya;36) Senantiasa memperbanyak istighfar, berdzikir dan mengingat Allah swt dan memperbanyak Shalawat Nabi;

37) Senantiasa suka dan ringan berzakat, infaq dan bersedekah;38) Senantiasa menjaga wudhu;39) Senantiasa menjaga Shalatnya terutama Shalat wajib;40) Senantiasa menjaga Shalat sunnat Tahajjud dan Shalat Dhuha;41) Paling cinta dan hormat pada kedua orang tuanya, terutama ibunya;42) Cerdas / Pikirannya intelek (Mutsaqoful fikri);43) Aqidahnya bersih/lurus (Saliimul ‘aqiidah);44) Ibadahnya benar (Shohiihul ‘ibaadah);45) Rendah hati (Tawadhu’);46) Jiwanya bersungguh-sungguh (Mujaahadatun nafsi);47) Mampu mencari nafkah (Qaadirun’alal kasbi);48) Senantiasa menjaga dan memelihara lidah/lisan (Hifdzul lisaan);49) Senantiasa istiqomah dalam kebenaran (Istiqoomatun filhaqqi);50) Senantiasa menundukkan pandangan terhadap lawan jenis dan memelihara kehormatan (Goddhul bashor wahifdzul hurumat);

51) Senantiasa lemah lembut dan suka memaafkan kesalahan orang lain (Latiifun wahubbul’afwi);52) Benar, jujur, berani dan tegas (Al-haq, Al-amanah-wasyaja’ah);53) Selalu yakin dalam tindakan yang sesuai ajaran Islam (Mutayaqqinun fil’amal);54) Senantiasa pandai memanfaatkan waktu (untuk dunia dan akhirat) (Hariisun’alal waqti);55) Sebanyak-banyaknya bermanfaat bagi orang lain (Naafi’un lighoirihi);56) Senantiasa menghindari perkara yang samar-samar (Ba’iidun’anisy syubuhat);57) Senantiasa berpikir positif dan membangun (Al-fikru wal-bina’);58) Senantiasa siap menolong orang yang lemah (Mutanaashirun lighoirihi);59) Senantiasa berani bersikap keras terhadap orang-orang kafir yang memusuhi kita (Asysyidda’u’alal kuffar);

60) Senantiasa mengingat akan datangnya kematian;

Apakah anda atau suami atau (calon) suami/pasangan Anda telah memenuhi ciri-ciri pria idaman menurut Islam seperti di atas ?

Apabila sudah sebagian maka sempurnakanlah dan pertahankanlah, namun apabila belum senantiasa berusahalah untuk menyempurnakannya, karena memang Tidak ada insan yang sempurna, kecuali Rasulullah saw, tapi senantiasa berusahalah menjadi yang mendekati kriteria-kriteria tersebut.

Semoga kita semua dan anak keturunan kita senantiasa diberikan petunjuk dan bimbingan oleh Allah swt untuk bisa menjadi insan dan laki-laki yang baik menurut Islam dan bagi akhwat semoga diberi Allah swt atau bagi akhwat (perempuan) dapat diberikan Allah swt pasangan laki-laki mukmin yang baik menurut Islam seperti disebutkan di atas. Amiin

Wallahualam bissawab

Jumat, 01 Juni 2012

Tips Menghadapi UKK

Assalamu'alaikum..

wwah, yang sedang tegang menghadapi UKK (Ujian Kenaikan Kelas)...,
tenang, mbak bro dan mas sis.. di sini saya punya tips menghadapi UKK..,

1. Pertama dan selalu yang diutamakan adalah berdoa kepada Allah SWT
Hal ini penting dilakukan sebelum ujian, bacalah
doa ”rabbi zidni ilman warzuqni fahman” agar allah memudahkan dalam memahami soal.

2. Perhatikan kondisi sekitar
Tidak terpengaruh dengan kondisi teman anda yang terlihat santai, berusahalah untuk rileks menurut kenyamanan yang anda rasa nyaman,percaya pada kemampuan diri anda sendiri.

3. Tidur secukupnya
Usahakan tidur dan makan makanan yang bergizi untuk menunjang katahan dalam belajar pada malam hari.tidak banyak begadang agar ingatan bisa segar.

4. Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
Tetap focus pada soal-soal yang akan dikerjakan. Dan tidak membuang waktu.

Lihat selengkapnya di "Tips 'n Trick"...

Sabtu, 21 April 2012

Berpisahnya Roh dari Jasad

               Dalam sebuah hadith daripada Aisyah r.a katanya, "Aku sedang duduk bersila di dalam rumah. Tiba-tiba Rasulullah S.A.W datang dan masuk sambil memberi salam kepadaku. Aku segera bangun kerana menghormati dan memuliakannya sebagaimana kebiasaanku di waktu baginda masuk ke dalam rumah. Nabi S.A.W bersabda, "Duduklah di tempat duduk, tidak usahlah berdiri, wahai Ummul Mukminin." Maka Rasulullah S.A.W duduk sambil meletakkan kepalanya di pangkuanku, lalu baginda berbaring dan tertidur.

               Maka aku hilangkan uban pada janggutnya, dan aku dapat 19 rambut yang sudah putih. Maka terfikirlah dalam hatiku dan aku berkata, "Sesungguhnya baginda akan meninggalkan dunia ini sebelum aku sehingga tetaplah satu umat yang ditinggalkan olehnya nabinya." Maka aku menangis sehingga mengalir air mataku jatuh menitis pada wajah baginda.
Baginda terbangun dari tidurnya seraya bertanya, "Apakah sebabnya sehingga engkau menangis wahai Ummul Mukminin?" Masa aku ceritakan kisah tadi kepadanya, lalu Rasulullah S.A.W bertanya, "Keadaan bagaimanakah yang hebat bagi mayat?" Kataku, "Tunjukkan wahai Rasulullah!"

               Rasulullah S.A.W berkata, "Engkaulah katakan!," Jawab Aisyah r.a : "Tidak ada keadaan lebih hebat bagi mayat ketika keluarnya mayat dari rumahnya di mana anak-anaknya sama-sama bersedih hati di belakangnya. Mereka sama-sama berkata, "Aduhai ayah, aduhai ibu! Ayahnya pula mengatakan: "Aduhai anak!"
               Rasulullah S.A.W bertanya lagi: "Itu juga termasuk hebat. Maka, manakah lagi yang lebih hebat daripada itu?" Jawab Aisyah r.a : "Tidak ada hal yang lebih hebat daripada mayat ketika ia diletakkan ke dalam liang lahad dan ditimbuni tanah ke atasnya. Kaum kerabat semuanya kembali. Begitu pula dengan anak-anak dan para kekasihnya semuanya kembali, mereka menyerahkan kepada Allah berserta dengan segala amal perbuatannya." Rasulullah S.A.W bertanya lagi, "Adakah lagi yang lebih hebat daripada itu?" Jawab Aisyah, "Hanya Allah dan Rasul-Nya sahaja yang lebih tahu."

               Maka bersabda Rasulullah S.A.W : "Wahai Aisyah, sesungguhnya sehebat-hebat keadaan mayat ialah ketika orang yang memandikan masuk ke rumahnya untuk emmandikannya. Maka keluarlah cincin di masa remaja dari jari-jarinya dan ia melepaskan pakaian pengantin dari badannya. Bagi para pemimpin dan fuqaha, sama melepaskan serban dari kepalanya untuk dimandikan.
                Di kala itu rohnya memanggil, ketika ia melihat mayat dalam keadaan telanjang dengan suara yang seluruh makhluk mendengar kecuali jin dan manusia yang tidak mendengar. Maka berkata roh, "Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah, lepaskanlah pakaianku dengan perlahan-lahan sebab di saat ini aku berehat dari kesakitan sakaratul maut." Dan apabila air disiram maka akan berkata mayat, "Wahai orang yang memandikan akan roh Allah, janganlah engkau menyiram air dalam keadaan yang panas dan janganlah pula dalam keadaan sejuk kerana tubuhku terbakar dari sebab lepasnya roh," Dan jika merea memandikan, maka berkata roh: "Demi Allah, wahai orang yang memandikan, janganlah engkau gosok tubuhku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh."

              Apabila telah selesai dari dimandikan dan diletakkan pada kafan serta tempat kedua telapaknya sudah diikat, maka mayat memanggil, "Wahai orang yang memandikanku, janganlah engkau kuat-kuatkan dalam mengafani kepalaku sehingga aku dapat melihat wajah anak-anakku dan kaum keluargaku sebab ini adalah penglihatan terakhirku pada mereka. Adapun pada hari ini aku dipisahkan dari mereka dan aku tidakakan dapat berjumpa lagi sehingga hari kiamat."
               Apabila mayat dikeluarkan dari rumah, maka mayat akan menyeru, "Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda, maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim, janganlah menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari ini aku akan dikeluarkan dari rumahku dan meninggalkan segala yang kucintai dan aku tidak lagi akan kembali untuk selama-lamanya."

            Apabila mayat diletakkan ke dalam keranda, maka berkata lagi mayat, "Demi Allah, wahai jemaahku, janganlah kamu percepatkan aku sehingga aku mendengar suara ahliku, anak-anakku dan kaum keluargaku. Sesungguhnya hari ini ialah hari perpisahanku dengan mereka sehingga hari kiamat."



Kisah Bumi dan Langit

Adapun terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah kerana bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu kerana Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-anaman, beberapa gunung dan lain-lain."
Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu kerana matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan syurga ada padaku."
Berkata bumi, "Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."

Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku."
Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah S.W.T dengan berkata, "Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."

Lalu Allah S.W.T mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah S.W.T memberi wahyu kepada Jibrail A.S pada malam tanggal 27 Rejab, "Janganlah engkau (Jibrail) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."
Jibrail A.S. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?"
Allah S.W.T berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu."
Kemudian Jibrail A.S. pun pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibrail A.S. terpandang pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail A.S. menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"

Berkata buraq, "Ya Jibrail, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan."
Berkata Jibrail A.S., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu."
Kemudian Jibrail A.S. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad S.A.W. Wallahu'alam.

Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah S.A.W dalam perjalanan Israk dan Mikraj.


Ketika Kebaikan Berakhir dengan Penyesalan

    Seperti yang telah biasa di lakukan ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia, maka Rasulullah SAW mengantarkan jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya di sempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakkal menerima musibah itu.
            Kemudian Rasulullah SAW bertanya, “ Adakah almarhum mengucapkan wasiat sebelum sebelum wafatnya? ”  Istri almarhum itu kemudian menjawab, “ Saya mendengar dia mengatakan sesuatu di antara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal ”. “ Apa yang di katakannya? ” tanya Rasulullah SAW. “ Saya tidak tahu ya tanya Rasulullah SAW, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah rintihan pedih karena dahsyatnya sakaratulmaut. Cuma ucapannya sulit di pahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong. ” “ Bagaimana bunyinya?” desak Rasulullah SAW. Istri yang setia itu menjawab, “ Suami saya mengatakan “Andai kata lebih jauh lagi.... andaikata yang masih baru.... andaikata semuanya.....” hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung di buatnya. Apakah perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar, ataukah pesan-pesan ang tidak selesai?”  Rasulullah SAW tersenyum “ Sungguh yang di ucapkan suamimu itu tidak keliru ”.
            Kisahnya begini, pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan sholat jum’at. Di tengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata “Andaikata lebih jauh lagi”. Maksudnya,  andaikata jalan ke masjid itu lebih juh lagi, pasti pahalanya lebih esar pula. “Ucapan lainnya ya Rasulullah SAW?”  tanya sang istri mulai tertarik.
            Nabi menjawab, “ Adapun ucapannya yang kedua di katakannya tatkala ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedang cuaca dinginsekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, lalu di kenakannya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, di berikannya kepada lelaki tersebut. Dan iapun mengenakan mantel  yang baru di belinya tersebut. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya  itu sehingga iapun menyesal dan berkata, “ Andaikata yang masih baru kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi ”. Itulah yang di katakan suamimu selengkapnya. Kemudian ucapannya yang ketiga, apa maksudnya Ya Rasulullah SAW?” tanya sang istri dengan rasa ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan, “ Ingatlah ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta untuk di sediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah di campur daging. Namun, tatkala hendak di makannya, tiba-tiba datang seorang janda bersama yatimnya mengetuk pintu dan meminta makanan.
            Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah di berikan kepada janda dan anak yatim itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata, “ Kalau aku tahu begini hasilnya, janda dan anak yatim itu tidak hanya kuberi separuh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda”.
            Subhanallah penggalan kisah diatas menceritakan betapa sahabat Rasulullah SAW begitu menyesalnya walaupun berbuat kebajikan (bersedekah). Menyesal karena tidak memaksimalkan semuanya... Menyesal karena tatkala di perlihatkan balasan yang luar biasa dari sedekah yang di lakukannya...
            Saudaraku, bagaimanakah dengan kita?? Sudahkah memaksimalkanamal kita? Sudahkah ibadah kita berkualitas?. Saudaraku, kita masih bisa bernafas, masih bisa membaca cerita ini, berarti kita masih hidup...masih ada kesempatan... Mari manfaatkan kesempatan ini, karena tak akan ada kesempatan kedua ketika kita sudah menemui ajal kita...