-->
“Brraak
..!!” Naza membanting buku Matematikanya ketika keluar dari ruangan. Aku pun
sontak terkejut mendengar suara itu. “Naza … Jangan frustasi gitu dong..”
kataku. “Bagaimana tidak frustasi, Nisrina… Matematika benar-benar mematikan. Jam
nya pun hanya segitu..” “Udahlah Naza.. tidak perlu disesali… Toh, ini juga
baru UTS kan?? Belum UAS..” jelas Rozaq. “Ssiipp.. Mungkin ini pelajaran untuk
kita agar senantiasa rajin belajar ..” sambung Alif. “Iya, mungkin. Dulu,
Ustadz Shobah kan pernah berkata, kita ini belajar untuk ujian bukan ujian
untuk pembelajaran. Padahal kita memang harus diberi ujian dulu agar kita
belajar akan pengalaman-pengalaman yang telah ada..” tambahku.
Naza
seakan tak percaya ketika ia benar-benar tidak bias mengerjakan matematika
tadi. Dan bukan hanya Naza yang merasa begitu. Aku, Alif, Rozaq dan teman yang
lain juga merasakan hal yang sama. Berbeda dengan Endah. Dia mempunyai pendapat
yang berbeda. “Matematikan tidak sulit atau bagaimana. Hanya saja waktunya yang
kurang mencukupi. Lalu, konsentrasi kita buyar ketika ada seseorang yang
memanggil kita untuk minta contekan.” Jelas Endah. Benar, apa yang dikatakan
Endah benar. Hanya waktu dan konsentrasi kita masing-masing.. Namun, tak ada
salahnya juga kita mengungkit-ungkit pengawas yang Killer.. Alhamdulillah nya,
di ruangan XI Program Keagamaan MAN 2 Kudus ini tidak ada pengawas yang killer.
So, kita bersyukur deh jadi anak XI Program Keagamaan. ^_^”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar